Keraton Ngayogyakarta

Keraton Ngayogyakarta

  • Post author:
  • Post category:Travel

Perkembangan sosial budaya yang terjadi di Yogyakarta tidak lantas menyurutkan kebudayaan asli Jawa. Apalagi hingga kini ada banyak ikon atau tempat yang menjadi bagian dari perkembangan buaya Jawa yang masih dipertahankan. Salah satunya adalah Keraton Ngayogyakarta yang juga masih berfungsi sebagai tempat tinggal dari raja Jawa yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hingga kini tempat tinggal raja ini dibuka untuk umum. Masyarakat hingga para wisatawan bisa masuk ke dalam kompleks keraton dengan mudah. Tentu saja ada beberapa ketentuan yang harus ditaati oleh para pengunjung.

Sejarah Keraton Ngayogyakarta

Awal dari sejarah ini berasal dari Kerajaan Mataram Islam. Akibat perbedaan pandangan politik dan dukungan dari VOC akhirnya wilayah kerajaan dibagi menjadi dua bagian. Salah satunya adalah Pangeran Mangkubumi yang mendiami wilayah Yogyakarta. Selanjutnya gelar dari pangeran Mangkubumi berganti menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono I. Setelah resmi menjadi raja, Sultan HB I harus mencari tempat untuk dibangun kerajaan. Akhirnya setelah bermeditasi, Sultan mendapatkan lokasi di tengah hutan yang disebut dengan Umbul Pacethokan.

Lokasi itu akhirnya dibangun kerajaan yang disebut dengan Keraton. Pembangunan ini berada di bawah kepemimpinan Sri Sultan HB I. Waktu pembangunan dari keraton ini membutuhkan sekitar 1 tahun yang dimulai dari 1755. Hingga pada 1756, Sultan HB I beserta dengan keluarga resmi menempati keraton ini. Hingga kini Keraton Ngayogyakarta masih menjadi tempat tinggal dari raja dan keluarganya.

Bagian dari Kompleks Keraton Ngayogyakarta

Tempat tinggal Sultan Hamengkubuwono ini terdiri dari beberapa bagian. Seluruh bagian memang terintegrasi menjadi satu dan memiliki fungsi yang berbeda. Bahkan, hingga kini seluruh bagian dari kompleks keraton juga sering digunakan kegiatan tertentu. Sebagian lainnya juga menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pihak pengelola membuka untuk umum seluruh bagian dari kompleks keraton. Tentu saja ini akan memudahkan anda untuk menikmati liburan dengan mengunjungi keraton. Ada beberapa bagian yang harus anda ketahui dari kompleks keraton, seperti:

Alun-alun Lor (Alun-alun Utara)

Alun-alun Lor

Ini adalah bagian dari Keraton Ngayogyakarta yang menjadi pintu masuk dari arah utara. Untuk menjangkau tempat ini anda bisa memulainya dari Malioboro hingga melewati perempatan kantor pos besar. Selanjutnya, anda akan menemukan gapura besar dengan arsitektur yang masih dipertahankan. Sebenarnya alun-alun ini hanya halaman biasa saja. Namun, hingga kini sudah banyak kegiatan menarik yang bisa anda temui, khususnya pada malam hari.

Alun-alun Kidul (Slun-alun Selatan)

Alun-alun Kidul

Bagian dari keraton ini merupakan alun-alun yang cukup dikenal oleh warga lokal hingga para pengunjung dari luar Yogyakarta. Kondisi dari alun-alun ini sebenarnya hampir mirip dengan bagian utara. Halaman biasa yang masih berada di kawasan keraton. Namun, ada banyak kegiatan yang sering dilakukan di tempat ini. Biasanya warga lokal memanfaatkan untuk menawarkan berbagai kendaraan yang dihiasi dengan lampu warna-warni. Selain itu, anda juga bisa menikmati jajanan ringan khas Jogja yang dijual di sepanjang dari jalan alun-alun.

Salah satu kegiatan yang menarik dan menjadi ciri khas dari alun-alun kidul adalah Masangin. Kegiatan ini dilakukan dengan melewati beringin kembar yang berada di bagian tengah alun-alun dengan menggunakan penutup mata. Mitosnya adalah bila ada yang berhasil melewati beringin itu maka keinginannya akan terkabul. Biasanya ritual ini sering dilakukan oleh para wisatawan lokal hingga mancanegara.

Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman

Ini adalah bangunan yang menjadi saksi perkembangan budaya sejak awal berdiri. Masjid Gedhe Kauman sering juga disebut dengan Masjid Raya Kasultanan Yogyakarta. Masjid ini pada awalnya dibangun oleh Sri Sultan HB I. Masjid ini memiliki karakter arsitektur yang sangat unik. Hampir seluruh bentuk fisik bangunan hingga ornament yang digunakan menggunakan unsur Jawa tradisional. Masjid ini juga sering digunakan oleh Sri Sultan HB I untuk melakukan seluruh ritual keagamaannya.

Hingga kini, Masjid Gedhe Kauman sering menjadi bagian dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pihak keraton. Beberapa diantaranya seperti Sekatenan dan Upacara Grebeg. Masjid ini juga menjadi bagian dari destinasi wisata yang sering dikunjungi para turis.

Kedhaton

Saat anda memasuki kompleks Keraton Ngayogyakarta, maka terdapat area ruang utama. Ruang itu sering disebut dengan Kedhaton. Ini adalah bagian dari keraton yang menjadi tempat tinggal dari Sri Sultan HB. Ada banyak bagian dari Kedhaton yang masih berfungsi hingga saat ini. Sayangnya, pihak pengelola membatasi pengunjung yang ingin masuk dalam wilayah Kedhaton.

Siti Hinggil Lor

Siti Hinggil Lor

Bagian dari keraton ini merupakan tempat yang berfungsi untuk mengadakan berbagai upacara khusus dari pihak keluarga keraton. Beberapa acara yang sering dilakukan di tempat ini seperti upacara naik takhta dan upacara pernikahan agung yang melibatkan keluarga inti sultan. Tempat ini memiliki beberapa bagian inti yang terdiri dari:

  1. Bangsal Kori.
  2. Bangsal Pacikeren.
  3. Bangsal Tarub Agung.
  4. Bangsal Witono.
  5. Bangsal Manguntur.

Sri Manganti

Sri Manganti

Tempat ini menjadi salah satu bagian keraton yang menyimpan berbagai hal berkaitan dengan musik tradisional Jawa. Salah satunya adalah tempat ini menjadi penyimpanan berbagai gamelan yang merupakan koleksi dari pihak keraton. Hingga kini, Sri Manganti menjadi tempat pameran gamelan yang terbuka untuk umum. Anda bisa melihat berbagai koleksi dari gamelan yang sebagian juga berfungsi untuk acara khusus.

Tempat wisata ini telah dirangkum dalam paket wisata jogja oleh: https://raskitatrans.com/paket-wisata-jogja/

Kegiatan yang Sering Dilakukan di Keraton

Keraton Ngayogyakarta memang terbuka untuk umum. Kondisi ini yang membuat ada banyak kegiatan yang melibatkan pihak pengelola keraton hingga masyarakat setempa. Bahkan, kegiatan yang dilakukan di bagian lokasi keraton juga dilakukan untuk menarik perhatian dari para pengunjung atau wisatawan. Anda bisa menikmati banyak kegiatan menarik untuk menghabiskan waktu liburan. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan di tempat wisata keraton ini seperti:

Pertunjukan Wayang

Ada banyak pilihan pertunjukan wayang yang disajikan di tempat wisata keraton ini. Anda bisa menyaksikan pertunjukan wayang kulit hingga wayang golek menak. Masing-masing dari pertunjukan ini diadakan dengan waktu berbeda.

Pertunjukan Tari Tradisional Jawa

Setiap hari Kamis pengelola mengadakan pertunjukan tari tradisional Jawa. Setiap pertunjukan tari yang diadakan akan mengambil secarita yang berbeda.

Pertunjukan Musik Gamelan

Musik gamelan memang identik dengan kebudayaan Jawa dan keraton. Ini yang membuat pengelola juga menampilkan pertunjukan musik gamelan setiap hari Senin dan Selasa. Lokasi dari pertunjukan ini berada di Bangsal Sri Manganti.

Latihan Memanah

Bila anda ingin mendapatkan suasana yang berbeda cobalah untuk ikut dalam latihan memanah. Kegiatan ini memang terbuka untuk umum dan bisa dilakukan siapa saja. Hal unik yang didapat adalah anda bisa memanah dengan menggunakan pakaian lengkap tradisional Jawa.

Wisata Keraton Ngayogyakarta terbuka untuk umum setiap hari. Waktu kunjungan tempat ini mulai dari jam 9 pagi hingga 2 sore. Pengelola akan meliburkan seluruh kegiatan di tempat wisata ini saat hari besar agama Islam. Tiket masuk yang berlaku adalah 5 ribu untuk wisatawan lokal dan 15 ribu untuk wisatawan asing.